LUBUKLINGGAU-Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa menghadiri rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), di Oproom Dayang Torek Lt.3 Perkantoran Pemkot Lubuklinggau, Kamis (19/10/2023).
Dalam arahannya, Trisko mengatakan upaya percepatan penurunan stunting merupakan program wali kota terdahulu.
Rapat ini hanya mereview surat keputusan tim stunting Kota Lubuklinggau dengan merujuk pada regulasi yang lama.
Dan nantinya regulasi tersebut akan diseragamkan dengan daerah lain sebagai pembanding.
Selain itu, lanjut Trisko, Pemkot Lubuklinggau terus memberikan makanan tambahan, memantau progres dan aktif dalam laporan pendataan terkait percepatan penurunan stunting ini.
âKegiatan rapat juga menyamakan persepsi dan menguatkan penggunaan data, kemudian bergerak ke arah yang sama untuk bersama-sama mencapai tujuan percepatan penurunan angka stunting,â ujarnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Pj Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Henita Andriani Trisko mengungkapkan bahwa angka stunting di Lubuklinggau lebih kurang 11,7 persen dari target awal berdasarkan data e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Data ini diakuinya akan digunakan serta menjadi fokus sembari terus memberikan program-program untuk menurunkan angka stunting.
âTadi saya mengunjungi Puskesmas Citra Medika dan melihat langsung kondisi anak dan ibu disana,â ujarnya.
Sementara itu, Kadinkes Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi menerangkan Pemkot Lubuklinggau telah melakukan beberapa hal, diantaranya memberikan makanan tambahan berupa susu yang sudah direkomendasi oleh tim pakar stunting, melakukan berbagai inovasi Puskesmas serta masih banyak kegiatan lainnya.
Kepala Bappeda, H Emra Endi Kusuma menjelaskan sejak awal telah ada delapan aksi konvergensi stunting yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perwal tentang Peran, Pembinaan Pelaku PPS Kelurahan, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan review kinerja tahunan stunting lokus 2022.